Menghapus Stigma, Memberdayakan ODMK : Triana Rahmawati Bersama Griya Skizofrenia
![]() |
doc. Griya Skizofrenia |
Saya sudah lama mengenal apa yang namanya Mental Health, dan saya senang sekali mengikuti event seminar yang bertema Kesehatan Jiwa. Tentu ilmu yang didapat bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk keluarga dan lingkungan sekitar.
Mengenal mental health berawal dari komunitas yang concern terhadap orang dengan gangguan jiwa, dan saya menjadi bagian dari komunitas tersebut sebagai relawan. Seiring berjalannya waktu, ilmu yang saya dapatkan akhirnya bisa kuterapkan untuk merawat alm bapak yang pernah mengalami demensia. Semenjak itu pula saya menyandang caregiver orang dengan demensia. Jadi sudah tidak menjadi relawan lg dong ya... Tp "naik jabatan" menjadi caregiver. Semua kulakukan dengan ikhlas, karena apa yang saya lakukan tentu tak sebanding dengan kasih sayang ortu ketika merawat saya waktu kecil.
Suatu ketika, saya bersama teman wedangan di sebuah hik pinggir jalan. Kami berbincang - bincang tentang ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan ) yang kebetulan lewat. Saya mengawali cerita kalau ada sebuah komunitas yang peduli dengan ODMK dan tentang program-programnya.
" Kok yo enek ya komunitas sing gelem peduli sama orang dengan gangguan kejiwaan... Keren banget hlo kui, Peh... " ucap si Inem
" Iyolah...!! Setiap orang itu memang harusnya memahami kesehatan mental diri dan peduli pada orang lain... " kataku...
Tak dipungkiri, sebenarnya kita semua ada bakat untuk mengalami stres, depresi dll... Hanya saja kita tidak menyadari, bahkan tak mau dianggap "sakit", semua karena adanya stigma yang masih melekat di masyarakat.
Masih tentang kepedulian terhadap ODMK, Alhamdulillah kapan hari saya dijawil Mbak Mae untuk mengikuti Workshop Fotografi dan Bincang Inspiratif yang bertajuk SATUKAN GERAK, TERUS BERDAMPAK, yang diselenggarakan oleh Astra dan Solopos. Narasumbernya pun gak asing, karena beliau beliau ini tokoh publik yang inspiratif dan berdampak buat masyarakat umum.
Ada satu hal yang membuat saya wajib hadir, yaitu bisa bertemu dan berdiskusi dengan Mbak Triana Rahmawati, yang biasa di sapa Mbak Tria. Ya, beliau adalah pendiri Griya Skizofrenia yang mendapat Apresiasi Satu Indonesia Awards 2017.
Di tengah masyarakat, isu kesehatan jiwa masih kerap diliputi stigma. Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), khususnya penderita skizofrenia, sering dipandang sebelah mata. Mereka dianggap beban, berbahaya, bahkan tidak jarang dipasung dan diasingkan dari lingkungan. Kondisi inilah yang menggugah hati seorang Triana Rahmawati untuk berbuat sesuatu.
Dari Kepedulian Menjadi Aksi
Berawal dari rasa prihatin melihat banyak ODMK terabaikan, Triana mendirikan Griya Skizofrenia. Tempat ini bukan hanya rumah singgah, melainkan ruang pemulihan dan pemberdayaan. Di sana, ODMK mendapatkan pendampingan, terapi, sekaligus kesempatan untuk kembali menata hidup.
Menurut Triana, ODMK bukanlah orang “gila” yang berbahaya. Mereka adalah individu yang sedang sakit dan membutuhkan dukungan. “Kalau diberi kesempatan, mereka bisa pulih, bahkan berkarya,” ujarnya.
Menghapus Stigma
Salah satu perjuangan terbesar Triana adalah melawan stigma masyarakat. Ia meyakini bahwa diskriminasi jauh lebih menyakitkan daripada penyakit itu sendiri. Karena itu, Griya Skizofrenia aktif melakukan edukasi kepada keluarga pasien dan lingkungan sekitar.
Melalui seminar, pelatihan, hingga diskusi komunitas, Triana mengajak masyarakat untuk melihat ODMK sebagai manusia seutuhnya. Perlahan, stigma mulai terkikis, dan masyarakat sekitar mulai menerima keberadaan Griya Skizofrenia.
Pemberdayaan sebagai Jalan Pemulihan
Selain terapi, Griya Skizofrenia menekankan pemberdayaan ekonomi. ODMK dilibatkan dalam kegiatan produktif, mulai dari membuat kerajinan tangan, berkebun, beternak, hingga usaha kecil.
Bagi Triana, bekerja bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga bagian dari terapi. ODMK yang berkarya akan merasa lebih percaya diri dan dihargai. Hasil karya mereka pun menjadi bukti bahwa ODMK mampu berkontribusi untuk masyarakat.
Salah satu kisah inspiratif datang dari penghuni yang dulunya mengalami pasung bertahun-tahun. Setelah bergabung di Griya Skizofrenia, ia perlahan pulih, kembali ceria, dan kini menghasilkan karya seni yang bernilai jual. Kisah-kisah semacam inilah yang memperkuat keyakinan Triana bahwa pemberdayaan adalah kunci.
Anugerah Astra untuk Perjuangan Memberdayakan ODMK
Dedikasi Triana Rahmawati akhirnya mendapat pengakuan di kancah nasional. Ia dianugerahi Anugerah Astra, sebuah penghargaan bagi individu maupun kelompok yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Bagi Triana, penghargaan ini bukan tujuan akhir. “Penghargaan ini adalah amanah, agar saya terus berjuang membuka lebih banyak ruang bagi ODMK,” katanya.
Harapan ke Depan
Triana bercita-cita agar model Griya Skizofrenia bisa diterapkan di banyak daerah. Ia ingin setiap ODMK mendapatkan kesempatan untuk pulih tanpa harus menghadapi stigma.
“ODMK bukan aib, mereka adalah manusia yang berhak bahagia,” tegasnya.
Kini, Griya Skizofrenia menjadi simbol harapan. Dari tempat ini, banyak ODMK berhasil bangkit, produktif, dan kembali diterima masyarakat. Langkah kecil Triana telah membuktikan bahwa kepedulian bisa mengubah hidup banyak orang.
Kisah Triana Rahmawati mengajarkan bahwa kesehatan jiwa adalah tanggung jawab bersama. Menghapus stigma dan memberi ruang pemberdayaan akan membuka jalan bagi ODMK untuk kembali berdaya.
Di akhir acara.... Belum afdhol kalau belum foto bareng.... 😍
![]() |
doc. Ditya Pandu |
" Perjuangan Triana bersama Griya Skizofrenia adalah inspirasi bahwa perubahan sosial selalu dimulai dari kepedulian satu hati "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar