Dampak & Fenomena Perubahan Iklim Dalam Kehidupan Sehari-hari

 


Ini adalah suasana di Desaku, Bayemrejo, Trucuk, Klaten di jam 06.30 WIB. Kebetulan cuaca sebelumnya memang sangat panas, jadi kabut tidak begitu menyelimuti pedesaan. Tapi saya sebenarnya sangat merindukan kabut, di mana dengan adanya kabut menjadi pengingat pada diri sendiri bahwa kehidupan tidak hitam atau tidak putih, dan masa depan yang penuh misteri....  Eaaaaa...

Gimana, penampakannya syahdu kan.... Saya pun betah banget kalau menginap di Desa. Asri, sepi, sawah terbentang subur, dan pemandangan seperti ini tidak kutemukan di perkotaan. Jadi menginap di Desa minimal sepekan sekali menjadi keharusan. Karena raga itu juga butuh recharge agar terpenuhi haknya...

Proses belajar anak - anak di sekolah udah full luring, jadi kalau mau menginap di Desa menunggu ada hari libur, syukur-syukur ada tanggal merah di hari Sabtu. Jadi bisa memanfaatkan waktu untuk family time dengan sempurna .. 😍

Oya, beberapa hari ini seluruh wilayah Jawa Tengah intensitas hujannya lumayan tinggi, bahkan ada beberapa kota yang mengalami banjir dan longsor. Dengan perubahan iklim yang tidak menentu dan susah dipredikisi ini tentu membawa dampak buat kita semua. Salah satunya ya mengganggu keseimbangan alam yang akan mempengaruhi berbagai aspek pada kehidupan manusia.

Contoh kecil saja nich, hari Sabtu tanggal 8 Oktober kemarin di desaku diguyur hujan sampai malam. Nah kita tu lama banget gak "panen" Laron.... Eh, bahasa lain dari Laron ini apa ya? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sich Kelekatu, tapi saya sendiri malah merasa asing dengan nama Kelekatu ini. Ternyata Laron ini adalah Rayap dewasa yang bersayap. Di mana sayap ini berguna untuk mencari pasangan, ketika Laron ini sudah mendapatkan pasangan, Laron akan meninggalkan sayapnya. Kok saya malah jadi inget film Sayap-Sayap Patah ya.... Hmmm, bapernya kebangetan ini mah...!! 😂

Kembali lagi ke Ekosistem Laron nich, nah pada hari Minggu pagi Laron gak ada sama sekali. Padahal Laron sangat menyukai suhu antara 25 - 28° C. Apa ini menjadi pertanda bahwa dengan perubahan suhu dan perubahan alam yang terlalu cepat menyebabkan populasi Laron jadi berkurang ya.... Mungkin juga spesies ini tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada. Dan endingnya anak ragil sedikit kecewa karena Laron yang mau dikejar tak kunjung datang... Padahal sudah menyiapkan beberapa wadah untuk "panen" Laron....🙈

Apa sich yang dimaksud Perubahan Iklim? Menurut Wikipedia, Perubahan Iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama. Bentuk perubahan berkaitan dengan perubahan kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca. Penyebab utama terjadinya perubahan iklim yaitu pemanasan global. Percepatan pemanasan global merupakan akibat dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di Atmosfer Bumi yang mengubah peran dari efek rumah kaca. Begitu juga dengan aktivitas manusia juga dapat mengubah iklim bumi, dan saat ini mendorong perubahan iklim melalui pemanasan global.



Tapi perubahan iklim ini kira-kira mempengaruhi mood juga gak sich? Kalau saya sendiri sich pengaruh banget...., ketika cuaca sangat terik saya lebih mudah merasakan pusing ketika waktu lebih banyak di luar ruangan, sehingga mempengaruhi mood yang berakhir dengan hanya rebahan. Tapi ketika cuaca cerah dan udara terasa sejuk, secara otomatis kita merasa bahagia dan dapat merangsang energi positif bagi tubuh dan otak.

Nah selain mempengaruhi mood, beberapa dampak dari Perubahan Iklim ini sudah mulai kita rasakan, dan harus menjadi perhatian kita semua.

1. Rentan terserang penyakit . 

Perubahan iklim memberikan dampak negatif pada kesehatan masyarakat, seiring meningkatnya kejadian cuaca ekstrem. Kebetulan saya bekerja di salah satu faskes di Solo. Pasien yang didiagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) meningkat. Selain ispa, perubahan iklim yang berdampak pada banjir dan kekeringan membuat kita rentan terkena diare. Hal ini disebabkan karena kebersihan lingkungan yang menurun dan minimnya ketersediaan air bersih.

2. Memicu Kepunahan Makhluk Hidup

Seperti yang saya sampaikan di atas, seharusnya Laron akan muncul beterbangan di pagi hari setelah semalam diguyur hujan. Tapi ntah kenapa Laron yang ditungguin pada gak muncul.

3. Mungurangi Produktivitas Pertanian

Perubahan iklim membuat hasil panen menurun, baik dari segi kualitas dan kuantitas. Dan juga tingkat kesuburan tanah yang berkurang juga tak bisa lagi dimanfaatkan

4. Kualitas Air Menurun

Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Seperti halnya di Komplek Perumahan yang saya tempati, dulu sebelum membuat sumur dari sumber air yang berbeda, kalau intensitas hujan yang tinggi, menghasilkan air yang keruh. Makanya semenjak tinggal di Perumahan, tidak pernah mengkonsumsi air sumur. Melainkan air isi ulang yang direbus lagi.

Lantas apa saja upaya yang dapat dilakukan agar selimut polusi tidak membuat bumi semakin panas dan menyebabkan Perubahan Iklim ?

1. Menggunakan Transportasi Umum

Karena transportasi menyumbang sekitar 1/4 dari semua emisi gas rumah kaca dan di seluruh dunia. Kita mulai dari diri kita sendiri dengan tidak menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu bisa dengan bersepeda atau jalan kaki. 

Kebetulan rumahku ada di pedesaan, armada transportasi umum belum sampai di wilayahku, jadi upaya untuk menanggulanginya dengan bersepeda. Paling tidak mengurangi #SelimutPolusi demi #UntukmuBumiku

2. Mengubah Pola Makan

Asupan makanan sangat mempengaruhi perubahan iklim. Makanan dengan gizi seimbang dapat menurunkan dampak lingkungan secara signifikan. Terlebih lagi makanan nabati.

3. Selektif Dalam Memenuhi Kebutuhan

Industri fashion menyumbang 8 - 10 % dari emisi karbon global. Di mana fashion ini terkadang dimiliki bukan karena kebutuhan, tapi keinginan. Ya, saya sendiri pernah berada di fase tersebut. Tapi budaya konsumtif saya sudah berkurang banyak. Baju yang lama saya pakai lagi, selama masih cukup. Baju yang rusak, saya perbaiki. Dan kalau perlu mendaur ulang barang yang tidak terpakai menjadi barang daya guna.

Yuk, kita jaga Bumi dari Perubahan Iklim. Agar tercipta kehidupan yang Lestari. 

#MudaMudiBumi #TeamUpForImpact







Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar