MENGENAL LEBIH DALAM TENTANG NPD WITH KARTIKA SOEMINAR
Depresi, anxiety disorders, bipolar, dan skizofrenia adalah jenis gangguan mental yang saya kenal. Mungkin jaman dahulu untuk terbuka dengan kondisi kesehatan mental yang terganggu masih dianggap tabu, karena stigma yang berkembang di masyarakat. Bisa jadi karena stigma yang masih kuat menjadikan masyarakat jadi kurang aware terhadap lingkungan. Dimana ini bisa menjadi penyebab seseorang yg mempunyai gangguan mental health mempunyai tilik diri atau kesadaran diri yang buruk. Bukankah suport system terkuat itu adalah keluarga dan lingkungan?
Ya, upaya pertama biar masyarakat aware tentang kesehatan mental itu adalah menghapus stigma.
Saya kebetulan bekerja di sebuah klinik faskes 1 sebagai tenaga penunjang. Ternyata pasien yang meminta rujukan ke psikiater lumayan meningkat, terlebih lagi setelah pandemi covid. Untuk usia pasien variatif, mulai dari pelajar sampai lansia.
Melihat kasus ini bisa disimpulkan bahwa masyarakat sudah mulai aware dan mempunyai Tilik Diri yang bagus. Sehingga dengan terapi yang dilakukan akan mewujudkan kesehatan jiwa yang optimal. Salut... 😍
Nah, bagaimana sich cara mencegah stigma, khususnya stigma kesehatan mental ?
1. Bicara secara terbuka tentang fakta mental health
2. Mengedukasi orang lain untuk membantu menghilangkan stigma
3. Mengadakan kampanye peduli kesehatan mentaĺ.
ROADSHOW KARTIKA SOEMINAR di SOLO
Dok. Pribadi |
Membahas tentang Kampanye Peduli Kesehatan Mental ini saya sangat antusias, karena ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran agar membawa perubahan baru dalam kehidupan.
Terlebih lagi dengan adanya Kampanye Kesehatan Mental yang bertajuk #BrokenButUnbroken ini membuat saya makin paham tentang gangguan kesehatan mental yang saya sendiri baru tahu, yaitu NPD ( Narcissistic Personality Disorder )
Jujur, saya tahu tentang NPD ini setelah mengikuti Live IG Kartika Soeminar yang berkolaborasi dengan Kumpulan Emak Blogger, dengan judul " Hidup Bersama Dengan Seorang NPD Part 1 "
Dari situlah saya baru paham ada gangguan mental bernama NPD.
Kartika Soeminar adalah NPD Abuse Survivor, Pengusaha yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur ini menyuarakan keresahannya tentang masalah gangguan mental. Berangkat dari pengalaman hidup dan caranya terlepas dari jerat seorang NPD. Bersama Kumpulan Emak Blogger, Kartika Soeminar keliling ke sejumlah kota besar di Indonesia untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan. Dan saat ini sudah berlangsung di 5 Kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Solo.
APA SICH GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK?
Perlu diketahui, gangguan mental NPD ini dikategorikan ke dalam salah satu penyakit kejiwaan, yang memiliki ciri utama berupa level narsistik yang berlebihan. Para penyintasnya seringkali bersifat superior, haus pujian, merasa paling benar dan nir-empati terhadap lingkungan sekitar. Sayangnya para penyintas sering tidak menyadari jika terdapat gangguan pada mentalnya. Inilah yang disebut juga tidak mempunyai Tilik Diri, tidak ada kesadaran kalau ada yang "aneh" pada dirinya.
Kampanye tidak berhenti di situ saja, pada Minggu, 28 juli 2024, saya berkesempatan hadir di Event yang bertajuk #KEBIntimate session With Kartika Soeminar, yang digelar di Hotel Aston, Solo. Hari itu adalah Me Time yang sebenar-benarnya Me Time buat saya, bagaimana tidak? Waktu longgar, tidak bentrok dengan acara lain, bertemu teman² dari KEB, belajar bareng tentang Kesehatan Mental, ngobrol², dan lebih amazingnya lagi tu saya bisa berpelukan dengan narasumber. Wah.... Ternyata saya baru sadar, sudah lama banget tidak berpelukan dengan orang tersayang ( baca : Ibu ). Bener-bener Pelukan yang Kurindukan.... Duh, mulai deh bapernya....
Saya jadi ingat dengan petuah seseorang, rahasia sehat lahir batin itu jangan Baperan, tapi Berperan... Bener juga ya... !
Dok. Pribadi |
Mengutip close statement dari narasumber Dra. Probowajie Tjondronegoro, M. Si, bahwa "Kebahagiaan itu tidak dicari, tapi diciptakan..." Tentunya dengan versi masing-masing, dong ya...
Nah, tentang Kebahagiaan yang harus diciptakan ini dilakukan juga oleh Kartika Soeminar lewat beberapa cara, yaitu membuat lagu dan menulis buku. Untuk launching buku akan dilaksanakan pada bulan Oktober, tapi bulan September sudah mulai pre - sale.
Kembali lagi ke #KartikaSoeminarStory....
Dok. Tim Cognito |
Masih terngiang dalam ingatan.. " Bahwa kita itu berhak bahagia, dihormati dan harus bangkit " ucap Kartika Soeminar. Oleh sebab itu Kartika Soeminar bersama Komunitas Emak Blogger mengadakan kampanye kesehatan mental yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan tentang pentingnya memahami gangguan NPD dan cara menghadapinya.
Saya membayangkan apa yang dialami oleh mbak Kartika, hidup selama 23thn bersama pengidap NPD. Waktu yang gak sebentar, dan Kartika Soeminar berusaha menyembuhkan luka batinnya dengan beberapa cara, yaitu membuat lagu dan menulis buku. Bahagia selalu ya Mbak Kartika… I Feel You…
Oya, di Event #BreakTheSilent = 23 Years of Narcissistic Abuse Survivor kemarin, Psikolog Senior Dra. Probowatie Tjondronegoro, M. Si juga mengajarkan Terapi Relaksasi yaitu Tehnik Lima Jari. Relaksasi ini bertujuan untuk meringankan beban atau luka batin yang ada.
Dok. Tim Cognito |
Yuk, kita ciptakan kebahagiaan menurut versi kita masing-masing. Kita semua berhak dan harus bahagia. Ingat, 90% penyumbang penyakit berasal dari pikiran. Maka dari itu, jaga diri, jaga hati, biar sehat lahir dan batin.
Salam Sehat Jiwa.
#Narcisstic
#NPDSurvivor
#NPDAwareness
#BreakTheSilence
Wah serem juga ternyata NPD itu... Semoga kita bisa lebih aware sama penderita NPD di sekitar kita
BalasHapusMak, aku berharap kampanye tentang kesehatan mental gini tuh dibuka buat umum, diikuti laki - perempuam biar pada makin paham tentang kesehatan mental. NPD, Anxiety, banyak hlo yang belum paham.
BalasHapusWaaah cukup lama juga mba kartika ini mengalami itu semua yaaa. 😣. Aku pernah berada di posisi yg sama, cuma bersyukurnya aku hanya ngerasain 3 tahun sebelum akhirnya memutuskan divorce dari spouse yg red flag begitu mba.
BalasHapusDipikir2 sih, kalo kita selalu takut, dia bakal makin menjadi. Jd memang hrs berai melawan, dan memutuskan. Aku ga kuatir utk divorce krn toh aku ada pekerjaan. Dan lagi kita memang berhak bahagia.
Lagian yg namanya menikah, seharusnya bahagia berdua. Bukan cuma salah satu. Kalo cuma 1 orang, dah pasti hrs dipertanyakan kenapa masih bertahan.
Penting ya aware sama diri sendiri tentang kesehatan jiwanya
BalasHapus